PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELALUI DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS
DOI:
https://doi.org/10.52166/jkhi.v7i1.12Abstrak
Pendidikan multikultural dipandang penting untuk mengubah paradigma seseorang bahkan masyarakat yang monokultural menjadi multikultural, Pendidikan multikultural disampaikan dan dimusyawarahkan dengan antar umat beragama (non muslim). Ide-ide pendidikan multikultural selain diinternalisasikan dalam dunia pendidikan, juga dilakukan melalui dialog antar umat beragama dalam bentuk FKUB. FKUB sampai saat ini dipandang efektif dan efisien untuk menyampaikan ide-ide pendidikan multikultural karena keterwakilan dari berbagai kelompok dan golongan tersebut. Penyampaian ide-ide pendidikan multikultural disampaikan dengan pola komunikasi yang diajarkan dalam al-Qur’an. Dalam kontek al-Qur’an dan Hadits, pendidikan multikultural menguraikan ragam bentuk komunikasi dengan qaulan ma’rufan (berbicara dengan kata-kata yang lembut) qaulan sadiidan (berbicara dengan tutur kata yang benar), qaulan balighan (menasehati secara rahasia dan menasehati dengan kata-kata yang bisa membekas di hatinya), qaulan kariman (berkata yang menenteramkan hati yang disesuaikan dengan keadaan, kebiasaan dan zaman), qaulan maysuuran (perkataan yang baik agar tidak mengecewakan karena belum mendapat yang diharapkan), dan qaulan layyinan yaitu perkataan yang lembut dan beradab, tidak membual, tidak keras ucapannya dan tidak kasar sikapnya). Pola komunikasi ini menjadi dasar dalam implementasi pendidikan multikultural melalui dialog antar umat beragama, sehingga kerukunan dan saling menghormati antar umat beragama dapat terwujud dengan baik
Unduhan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Roib Santoso, Fahrur Roji, M. Farid Zaini
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.